Selasa, 18 Juni 2013

From Continous Improvement to Continous Innovation

Kita sudah sering mendengar dan akrab dengan terminologi “continous improvement” atau “kaizen” (dipopulerkan melalui buku yang ditulis oleh Masaaki dengan judul kaizen: the key to japan’s competitive success) yang sangat konsekuen diterapkan, khususnya oleh perusahaan-perusahaan jepang atau yang berbasis filosofi ini.

Continous improvement (CI) dari konteksnya tentu saja merupakan sebuah proses dan merupakan bagian dari total equity management(TQM), yang sangat populer di era 90an dalam angka menuju equity excellence  (QE). Sampai kapan pun continous improvement (CI) diperlukan unuk dapat mempertahankan dan mengembangkan perusahaan.

Apa yang kita pikir terbaik hari ini belum tentu selamanya  dianggap terbaik, demikian pula apa yang kita pikir terbaik secara internal merupakan terbaik secara eksternal. Kita tidak boleh cukup puas dengan kondisi “good” ataupun “better” namun harus “the best” karena konsumen akan selalu memilih tang terbaik (the best). Ada dua aspek yang memerlukan CI.

Pertama, produk atau layanan (lebih kuat, lebih ringan, lebih enak, lebih cepat atau lebih lambat atau lainnya yang berkisar di antara lebih efektif dan/atau lebih efisien serta lebih fleksible) yang merupakan output dari rangkaian proses jadi atau siap pakai. Kedua, proses.

Pada tingkat produksi maupun pada supply chain (logistik) secara menyeluruh. Output sebagai hasil CI bukan saja bersiafat kuantitatif yang dapat diukur namun juga bersifat kualitatif yang dapat dirasakan. Apa yang menjadi dasar dari CI ? pertama, mengacu kepada permintaan konsumen atau pemakai

Kedua, mengacu kepada pesaing yang menjadi market leader jika perusahaan kita di tempat atau posisi kedua, ketiga dan seterusnya, ataupun sebaliknya jika produk kita merupakan market leader, kita dapat mengacu kepada diri sendiri dengan melihat faktor kemampuan internal dan perubahan atau perkembangan yang terjadi di pasar, dan melakukan perbaikan.

Proses itu disebut benchmarking. Beberapa teknik yang biasa diterapkan antara lain brainstorming dan problem solving (antara lain fisb one diagram), yang merupakan peralatan standar dalam quality management. Banyak perusahaan yang enggan melakukan CI, dengan berbagai alasan dan motif.

Pertama, mereka berpikir bahwa untuk melakukan CI memerlukan biaya yang mahal dan belum tentu dapat kembali dalam jangka waktu singkat padahal pada kenyataannya tidak selalu demikian. Mahal mungkin namun menjadi relatif jika CI menghasilkan sebuah breakthrough (terobosan) sebuah inovasi apalagi yang dapat dipatenkan, maka biaya investasi CI akan kembali dalam waktu yang singkat.

Kedua, berpikir bahwa hasil yang dihasilkan CI tidak cukup mengangkat penjualan, dalam pengertian keaikan penjualan tidak cukup signifikan karena pasar telah jenuh atau secara industri sedang declining, menurun tajam, satu dan lain mungkin karena teknologi telah berubah dari kuno yang serba lambat menjadi modern yang serba cepat, instan dan kilat.

Ketiga, karena merasa diri sudah menjadi market leader, apalagi jenjang atau gap dengan nomor dua sangat jauh dan mendorong untuk berpikir melakukan CI sebuah kesia-siaan dan pemborosan. Statusquo sering kali menjadi faktor sebuah kemunduran jika dunia sekeliling kita berubah.

Continous inprovement, bukan hanya berupa proses seperti disinggung diatas, tetapi juga menjadi filosofi bahkan harus dijadikan bagian dari budaya perusahaan (corporate culture) yang berlaku dan diterapkan dari mulai tingkat pimpinan tertinggi, sampai tingkat operator di paling bawah atau digaris depan.

Dari uraian diatas maka yang perlu dipikirkan adalah bahwa CI tetap diperlukan bahkan merupakan sebuah keharusan jika kita ingin mempertahankan dan mengembangkan perusahaan dengan cara mempertahankan dan merebut pangsa pasar, namun CI harus lebih ditingkatkan dengan output yang merupakan sebuah inovasi, terobosan.

Walau CI sendiri cenderung bersifat evolusi namun dengan perkembangan teknologi tidaklah mustahil untuk menciptakan revolusi sementara kita melakukan proses CI. Pengetahuan akan memungkinkan kita memperoleh hasil yang maksimal melalui CI yang kita terapkan.

OPINI : Secara garis besar bahwa startegi CI sangat bagus degan inovasi dan terobosan yang akan dibuat. Para pengguna strategi tersebut juga harus melakukan riset kepada pangsa pasar, karena pangsa pasar akan selalu berubah-ubah. Jika para pengguna strategi tersebut melakukan riset atau review maka akan dapat diyakini bahwa strategi tersebut dapat bertahan lama, atau bahkan bisa menjadi perusahaan terbaik.



SUMBER : http://m.okezone.com/read/2011/06/24/23/472155 

Senin, 17 Juni 2013

MENKEU Tetapkan Standar Review Laporan Keuangan

JAKARTA – Menteri Keuangan menetapkan Standar review atas Laporan Keuangan Kementerian Negara/ Lembaga (LK K/L) melalui peraturan menteri keuangan nomor 41/PMK.09/2010 yang berlaku mulai 22 februari 2010.

Seperti dikutip dari situs kementerian keuangan, di Jakarta, kamis (11/03/2010), peraturan ini mengatur prinsip-prinsip dasar, kerangka dan dasar-dasar evaluasi yang diperlukan oleh Aparat Pengawasan Kementrian Negara / Lembaga dalam menjalankan dan mengevaluasi pelaksaan review.

Review atas LK K/L diperlukan untuk memberikan keyakinan terbatas bahwa akuntansi telah diselenggarakan berdasarkan Sistem Akuntansi Instansi, dan LK K/L telah disajikan sesuai Standar Akuntansi Pemerintahan sehingga menghasilkan LK K/L yang berkualitas.

Hal ini terkait salah satu isi perjanjian kinerja antara presiden dengan menteri KIB II dimana seluruh LK K/L harus mendapat opini unqualified atau wajar tanpa pengecualian (WTP) paling lambat untuk LK K/L.

OPINI : Penetapan standar review untuk laporan keuangan sangat bagus, karen laporan keuangan yang tidak memenuhi standar tidak akan ditunjukan atau disajikan. Jadi semua laporan keuangan yang dilaporkan sangat berkualitas sehingga dapat mencerminakan transparasi dan akuntabilitas pengelolaan keuangan negara. Dengan cara mengevaluasi laporan keuangan tersebut dapat diputuskan apakah laporan keuangan tersebut sudah dapat disajikan dengan baik atau belum.


SUMBER : http//m.okezone.com/read/2010/03/11/20/311591

Perusahaan RI Harus Gunakan Standar Laporan Keuangan

JAKARTA – Penerapan Standar Internasional Pelaporan Keuangan (IFRS) oleh perusahaan-perusahaan di Indonesia harus dilakukan secepatnya.

Dengan mengadopsi IFRS, Indonesia akan mendapatkan manfaat dari meningkatnya kredibilitas pasar modal Indonesia di mata investor global, meluasnya pasar investas lintas batas negara dan meningkatkan efisiensi alokasi modal.

Hal tersebut dikatakan anggota Dewan Standar Akuntansi Internasional Patrick Finnegandalam seminar nasional IFRS di Grand Hyatt , Jakarta, Selasa (22/6/2010).

Selain itu, dengan mengimplementasikan IFRS, perusahan akan menikmati biaya modal yang lebih rendah, konsolidasi yang lebih mudah dan sistem teknologi informasiyang terpadu,” tambahnya.

Kepala Biro Akuntansi dan Keterbukaan Bapepam-LK Etty R Wulandari mengatakan, ada sekitar 120 negara yang telah menerapkan IFRS dalam pelaporan standar keuangan.

Ada 13 pernyataan standar akuntansi keuangan (PSAK) dan enam interpretasi yang akan berlaku pada 1 januari 2011 serta beberapa PSAK lain yang mulai berlaku 1 januari 2012.

Sementara anggota asosiasi emiten indonesia (AEI) Endang P Sulaksono mengatakan, diperlukan suatu panduan bagi perusahaan dalam melakukan penyelarasan standar konvergensi ke IFRS. “Untuk itu perlu ada pembicaraan bersama antara asosiasi, IAI dan regulator,” tambah Endang.


OPINI : Upaya pemerintah untuk meningkatkan kualitas IFRS akan melindungi investor dalam negeri, karena dengan penerapan standar internasional akan meningkatkan kepercayaan internasional untuk melakukan investasi di Indonesia. Oleh karena itu pemerintah harus sesegera mungkin meningkatkan kualitas IFRS, agar perusahaan-perusahaan luar bisa atau memberanikan diri untuk berinvestasi di Indonesia



SUMBER : http//m.okezone.com/read/2010/06/22/278/345354  

Subsidi Listrik Bakal Naik Jadi Rp 100 T

 JAKARTA – Kementerian Keuangan (Kemenkeu) merevisi naik subsidi listrik APBN – Perubahan 2013. Subsidi listrik akan naik menjadi Rp100 triliun dari sebelumnya Rp 80,9 triliun.

Wakil Menteri Keuangan Mahendra Siregar mengatakan, kenaikan Tarif Tenaga Listrik (TTL) sebesar 15% yang sudah dilakukan sejak awal tahun ternyata belum mempengaruhi beban subsidi listrik dalam APBN. Pasalnya, harga ICP meningkat dan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS melemah.

“Nah, ini berimplikasi kepada pengeluaran-pengeluaran keseluruhan bukan hanya subsidi, jadi sebenarnya apa yang terjadi implikasi perubahan nilai tukar, tentu berlaku untuk semua pengeluaran lain yang ada kaitannya dengan penggunaan mata uang asing,” katanya saat ditemui di DPR RI, Jakarta, Senin (27/05/2013).

Mahendra mengatakan, perbedaan harga minyak dunia juga berdampak pada penerimaan negara melalui Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP), sehingga asumsi makro mengalami perubahan. Menurut dia, saat ini Kemenkeu belum menerima laporan dari PT.PLN (persero) terkait kenaikan TDL yang diberlakukan awal tahun.

“Dengan adanya perubahan-perubahan yang dilakukan dalam tarif listrik, mestinya tidak terlalu jauh (subsidi), namun saya nggak bisa mengkonfirmasi sekarang,” ujar Mahendra.



OPINI : Perubahan-perubahan yang terjadi pada tarif listrik yang terlalu tinggi sangat disayangkan karena berdampak sangat jauh pada penerimaan negara bukan pajak. Karena dari subsidi yang diberikan oleh pemerintah sangat jauh dari 80 menjadi 100. Jika kenaikan tarif akan dilakukannya dan seharusnya dilakukan nya review ulang. 

SUMBER : http://m.okezone.com/read/2013/05/27/20/813208

Selasa, 30 April 2013

2011 Kredit Valas Diprediksi Melambat

JAKARTA - Kredit mata uang asing atau valuta asing (valas) diperkirakan akan tumbuh lebih lambat pada 2011 dibandingkan tahun sebelumnya .

Disampaikan Analisis ICRA Indonesia Haryo Konconegoro di Jakarta, Rabu (27/4/2011), pelambata ini disebabkan peningkatan giro wajib minimum (GWM) valas menjadi sebesar delapan persen pada tahun ini.

"Karena ada peningkatan GWM dalam mata uang asing, sepertinya akan memperlambat pertumbuhan kredit dalam mata uang asing," imbuhnya.

Dijelaskannya, pada 2010 kredit valas tercatat bertumbuh 30,7% (dalam rupiah). Kemudian pertumbuhan kredit valas pada 2011 akan kembali dalam kisaran rata-rata lima tahun terakhir, yaitu sebesar 15-16 persen (dalam rupiah).


Opini : Bagi bank nesar akan tidak menjadi masalah, tapi bank menengah dan kecil harus bersaing memperebutkan dana masyarakat jika kondisinya terus seperti ini maka proyeksi kredit ditahun depan akan semakin turun, jika memberikan bunga yang tinggi otomatis akan meningkatkan biaya daa dan pastinya akan meningkatkan bunga kredit.

Sumber : http://m.okezone.com/read/2011/04/27/320/450688

Senin, 29 April 2013

Ini Perubahan Aturan Laporan Keuangan Emiten

JAKARTA - Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) mengaku telah merevisi peraturan nomor VIII.G.7 tentang penyajian dan pengungkapan laporan keuangan emiten atau perusahaan publik.

Kepala Biro Standar Akuntansi Keuangan, Etty Retnowulandari mengaku Revisi aturan tersebut dilakukan dalam rangka penyesuaian isi peraturan terhadap Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) yang berbasis International Accounting Standards (IAS) dan International Financial Reporting Standard (IFRS).

"Sosialisasi PSAK dari sejak 2010, dari PSAK itu diambil jadi peraturan," katanya di Hotel Mulia Senayan, Jakarta Selasa (3/7/2012).

Menurutnya, revisi aturan itu telah dikeluarkan pada 25 Juni 2012 dan akan efektif pada 31 Desember 2012. Dia memastikan, jika perusahaan publik itu tidak menyampaikan laporan sesuai dengan revisi aturan itu maka akan terkena sanksi. Sanksi itu, bisa berupa sanksi administratif yaitu dapat berupa peringatan tertulis dan denda.

"Kalau profesi akuntan publiknya bisa dibekukan dan denda juga," tandasnya.

Beberapa hal pokok perusahaan yang diatur dalam peraturan itu adalah:
1) Menambahkan beberapa definisi/pengertian antara lain mengenai Aset, Aset Tetap, Aset Tak berwujud, Emiten atau Perusahaan Publik, Materalitas, Nilai Wajar dan lain-lain;

2) Merubah nama komponen laporan keuangan, menjadi sebagai berikut:
a. laporan posisi keuangan pada akhir periode.
b. laporan laba rugi komprehensif selama periode.
c. laporan perubahan ekuitas selama periode.
d. laporan arus kas selama peride.
e. catatan atas laporan keuangan.
f. laporan posisi laporan keuangan pada awal periode komparatif yang disajikan jika emiten atau perusahaan publik menerapkan suatu kebijakan akuntansi secara retrospektif atau membuat penyajian kembali pos-pos laporan keuangan atau ketika emiten atau perusahaan publik mereklasifikasi pos-pos dalam laporan keuangannya.

3) Menambahkan ketentuan baru antara lain ketentuan mengenai:
a. penjabaran laporan keuangan apabila mata uang penyajian berbeda dari mata uang fungsional.
b. penyajian laporan keuangan tersendiri.
c. pihak berelasi termasuk pihak berelasi dengan pemerintah.
d. instrumen keuangan.
e. investasi pada asosiasi dan bagian partisipasi dalam ventura bersama.
f. penurunan nilai aset dan revaluasi aset.
g. pendapatan komprehensif lain.

4) Menambah ketentuan yang membatasi alternatif yang dperkenankan dalam PSAK, antara lain:
a. penetapan mata uang penyajian.
b. penyajian laporan laba rugi komprehensif dalam satu laporan.
c. penyajian beban berdasarkan fungsinya.


Opini : Revisi yang dilakukan Bapepam-LK sangat bagus karena memperbarui penyesuaian isi peraturan dalam PSAK dilakukannya hal tersebut agar setiap perusahaan publik melaporkan hasil laporan keuangan nya supaya tidak ada yang disembunyikan jika itu terjadi maka perusahaan publik itu terkena sanksi.


Sumber: http://m.okezone.com/read/2012/07/03/278/657947

Sabtu, 27 April 2013

Standar Akuntansi di Eropa Diperlonggar

BRUSSELS - Uni Eropa memutuskan untuk memperlonggar standar akuntansi, untuk membantu perbankan dan lembaga keuangan dalam mengatasi krisis keuangan yang terjadi.

Sejumlah bank menilai, standar akuntansi saat ini berlaku turut memperburuk krisis keuangan. Badan Standar Akuntansi International (IASB) pun didesak untuk melakukan perombakan darurat.

Desakan itu mencuat dalam forum pemimpin 27 negara Uni Eropa (UE) yang digelar di Brussels, Belgia, Rabu waktu setempat.

Dengan perubahan Standar Akuntansi, institusi keuangan di UE memiliki waktu lebih untuk menilai aset yang mengalami penurunan nilai. Demikian seperti dikutip dari financial times dan xinhua, Kamis (16/10/2008).

Komisi Eropa mengatakan, perubahan standar akuntansi dimaksudkan untuk meredakan konsekuensi dari turbulensi di pasar keuangan. Komisi akan memastikan perusahaan-perusahaan di UE memiliki fleksibilitas seperti kompetitor asal Amerika, untuk mengklasifikasikan ulang aset mereka.

"(Langkah) ini kembali menunjukkan UE merespons secara cepat dan jelas turbulensi keuangan yang terjadi saat ini," kata salah seorang komisioner UE, Charlie McCreevy.

Standar penilaian akuntansi yang lebih fair dibukukan aset mereka dengan penaksiran sesuai kondisi pasar saat ini. Hal ini berarti perbankan memerlukan uang dalam jumlah yang banyak untuk memperbaiki neraca mereka, setelah mencatat kerugian yang besar akibat menurunnya nilai yang ditimbulkan oleh krisis subprime morgage di AS.

Standar Akuntansi sebelumnya turut disalahkan, setelah AS melonggarkan standar mereka pada akhir September dan membuat khawatir para pelaku bisnis Eropa.

Opini : supaya krisis keuangan di dunia menurun sebaiknya standar akuntansi yang ada harus di review ulang atau diperbaiki lagi agar dapat meminimalisirkan krisis keuangan yang ada di dunia.

Sumber : http://economy.okezone.com/read/2008/10/16/277/154600/standar-akuntansi-di-eropa-diperlonggar


Inflasi bisa seret Rupiah ke Rp 9.200/USD

JAKARTA - Tren menunjukan inflasi pada Maret dan April cenderung kecil, bahkan berpotensi deflasi. Namun, inflasi April di luar perkiraan telah menekan pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS).

Analisis valuta asing David Summual memperkirakan, kelemahan tersebut bisa saja mengiringi rupiah hingga level Rp 9.200 per USD. "Hari ini sentimen yang beredar adalah jelang BI Rate. Pasar memperkirakan BI Rate ditahan 5,75 persen, hal tersebut karena inflasi April yang sangat tinggi, biasanya deflasi" katanya saat dihubungi Okezone di Jakarta, Kamis (3/5/2012).

David memprediksi, rupiah akan berada di kisaran Rp. 9.180- Rp 9.210 per USD. Selain rupiah, David mengatakan beberapamata uang regional juga akan mengalami kelemahan "mata uang Korea melemah, dollar Australia juga melemah" akunya.

Dia menjelaskan, menguatnya dollar AS memang mengacu pada situasi eksternal. Krisis yang terjadi di Eropa masih belum menunjukkan arah perbaikan telah mendominasi pergerakan rupiah terhadap dollar. "Dollar AS kondisi terakhir pada indeks cenderung menguat, kalau itu menguat, semua mata uang melemah". tandasnya.

Pada penutupan perdagangan sore kemarin, menguatnya data manufaktur di AS telah menekan pergerakan rupiah. Rupiah terpantau kembali tertekan mendekati Rp. 9.200 per USD.
Bloomberg mencatat rupiah melemah 9 poin, dan bercokol di Rp. 9.198 per USD dari sebelumnya Rp. 9.191 per USD, dengan rata-rata perdagangan harian Rp. 9.165 - Rp 9.208 per USD. Kurs tengah Bank Indonesia (BI) mencatat rupiah bergerak flat dikisaran Rp. 9.193 per USD dengan rata-rata perdagangan harian Rp. 9.147 - Rp. 9.239 per USD.

opini : inflasi bisa seret rupiah karena terjadinya melemahnya tingkat nilai tukar rupiah yang bisa saja disebabkan oleh harga angkutan udara, penurunan harga emas dan bahan produksi untuk keluar negeri. maka dari itu Inflasi dapat sedikit ditekan dengan cara kebijakan moneter, kebijakan fiskal, kebijakan non moneter.


ITS Sosialisasikan Teknik Laporan Keuangan Internasional

SURABAYA - Biro Administrasi Umum dan Keuangan (BAUK) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) bekerja sama dengan Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) menggelar In House Training, Jumat (4/11/2011). Kegiatan tersebut mensosialisasikan teknik penyusunan laporan keuangan berbasis Standar Akuntansi Keuangan (SAK).

Menurut salah satu panitia acara, Agus Dwi Purwalastono mengatakan, mewujudkan tata kelola administrasi dan keuangan yang berstandar global menjadi tujuan utama dalam kegiatan yang diikuti oleh sedikitnya sepuluh perguruan tinggi dan Badan Layanan Umum (BLU) ini.

"Kegiatan ini mensosialisasikan bagaimana laporan keuangan yang sesuai dengan IFRS (International Financial Report Standard, red)," jelas Agus, seperti disitat laman ITS, Jumat (4/11/2011).

Lebih jauh Agus menjelaskan, penerapan standar global nantinya akan membuat akuntabilitas, tranparansi dan efektifitas laporan keuangan menjadi lebih baik. "Laporan keuangan yang baik tentunya akan memberi jaminan bahwa pelayanan umumnya juga baik," terang pegawai BAUK ITS itu.

Setiap tahun, lanjutnya, BAUK memang selalu menyelenggarakan kegiatan pelatihan serupa. Agus menturkan, acara yang mengundang Drs Widartoyo Ak MM Msi sebagai pembicara dari IAI ini sengaja dilaksanakan untuk pembekalan dalam penyusunan laporan keuangan dari akhir tahun,

"Nanti selepas kegiatan ini, BAUK juga akan menyelanggarakan sosialisasi kepada setiap unit di ITS," tuturnya.

Selain biro pengelola administrasi keuangan dari perguruang tinggi, turut hadir dalam kegiatan sosialisasi tersebut antara lain, sejumlah perwakilan dari beberapa departemen pemerintahan, seperti Kementerian Perhubungan, Kementerian Agama dan Kementerian Pertanian.


OPINI : Dari kegiatan In House Training ini sangat bangus karena dapat mensosialisasikan teknik-teknik penyusunan laporan keuangan, semoga dengan kegiatan ini dapat terwujud sistem keuangan yang accountable, transparan dan berstandar.


Sumber: http://kampus.okezone.com/read/2011/11/04/373/525102/its-sosialisasikan-teknik-laporan-keuangan-internasional


Kamis, 04 April 2013

tugas chapter 4 akuntansi internasional


BAB IV
NAMA KELOMPOK          : GERMANY
ANGGOTA                           :          
·         Aissa Danastri (22209343)
·         Ajeng Hikmahning Pangesti (22209436)
·         Bimo Dwi Wicaksono (24209921)
·         Christianingsih (21209503)
·         I.G.A Ayu Chandrasari (22209492)

1. Tingkat pendidikan mempengaruhi pembangunan akuntansi sebuah bangsa (lihat bab 2). Satu alat ukur tingkat pendidikan adalah tingkat melek huruf. Pocket world  figures 2004 edition (London : The economist, 2003).  Memberikan data tingkat bmelek huruf sebagai berikut : Cina 85 persen; Republik Ceko 99 persen; Meksiko 92 persen; dan Taiwan 96 persen. Apakah yang dapat dikatakan oleh data tingkat melek huruf ini berkaitan dengan akuntansi di keempat negara tersebut ?
JAWAB :
Tingkat melek huruf cukup berpengaruh trhadap perkembangan akuntansi di keempat negara yaitu Cina, Republik Ceko, Taiwan, dan Meksiko. Orang yang melek huruf tentu lebih cerdas dan lebih bisa memahami perhitungan uang. Selanjutnya akan berpengaruh ke dalam tingkat pemahaman di bidang akuntansi. Negara Cina yang berpenduduk terbanyak di dunia, walaupun tingkat melek hurufnya 85 persen,tetapi jumlah nyata dari keseluruhan 85 persen itu tentunya sangat besar bila dibandingkan dengan jumlah melek huruf di tuga negara lainnya. Oleh karena itu sangat wajar bila perkembangan akuntansi di Cina maju pesat. Begitu juga dengan ketiga negara lainnya yang memiliki angka melek huruf diatas sembilan puluh persen. Bisa disimpulkan bahwa angka yang tinggi tersebut merefleksikan tingkat kecerdasan masyarakatnya.
2. Tampilan 4: menunjukkan 23 perusahaan Meksiko melakukan pencatatan saham di bursa efek New York (Per tanggal 31 Desember 2003). Ke 23 pencatatan saham tersebut terjadi sebagai berikut : 1991, 2; 1992, 2; 1993, 4; 1994, 6; 1995, 0; 1996, 2; 1997, 2; 1998, 2; 1999, 1; 2000, 1; 2001, 1; 2002, 0; 2003, 0. Pola pencatatan saham seperti apakah yang dapat diamati dalam periode tahun 1991-2003 ? 
JAWAB :
Pola pencatatan saham yang dapat diamati adalah Pola Grafik Bendera (High & Tigh Flag).
3. Bab ini menyatakan bahwa penentuan standart akuntansi dan auditing di Taiwan didasarkan pada standart di Amerika Serikat. Apakah kemiripan dan perbedaan dalam penentuan standart di dua negara tersebut?
 JAWAB :
Perbedaan antara prinsip akuntansi Taiwan dengan IAS/IFRS yang masih ada juga akan diidentifikasikan sehingga prinsip-prinsip Taiwan akan direvisi agar sesuai dengan IAS/IFRS. Sedangkan kemiripannya adalah standar akuntansi & auditing didasarkan pada ketentuan nasional dengan referensi terhadap GAAP AS & IAS/IFRS.
4. Apakah perkembangan akuntansi mendahului atau mengikuti pembangunan ekonomi sebuah negara ? Berikanlah contoh dari bab ini untuk mendukung jawaban anda.
JAWAB :
Ya, penentuan perkembangan akuntansi mengikuti pembangunan ekonomi sebuah negara. Contohnya pada perekonomian Cina saat ini. Reformasi akuntansi yang dilakukan akhir-akhir ini mencakup privatisasi, termasuk pengalihan Perusahaan Milik Negara menjadi Perusahaan Perseroan yang mengeluarkan saham. Aturan akuntansi yang baru telah dikembangkan bagi perusahaan-perusahaan yang baru diprivatisasikan dan perusahaan-perusahaan independen dengan kewajiban terbatas, serta Badan Usaha Milik Asing seperti perusahaan patungan. Maka standar akuntansi diperlukan untuk mencerminkan kenyataan yang baru ini.
5. Bain Cina maupun republik Ceko sedang melakukan restrukturisasi perekonomian masing-masing dari perencanaan pusat menjadi lebih berorientasi pasar. Apakah kesamaan dan perbedaan dalam pendekatan yang diambil masing-masing negara dalam melakukan reformasi pasar?
JAWAB :
Persamaan pendekatannya adalah baik negara Cina maupun Republik Ceko sama-sama lebih menekankan untuk pendekatan privatisasi usaha. Perbedaannya pemerintah Republik Ceko lebih menekankan untuk pengaturan hukum untuk kepentingan standar akuntansi, sedangkan pemerintah Cina lebih menekankan untuk tidak ikut campur dalam ekonomi mikro, jadinya hanya ikut berperan di dalam ekonomi makro.
6. Jauh sebelum Hong Kong dikembalikan ke Cina pada tahun 1997, Cina sudah cukup baik dalam hal arah pengembangan standart akuntansi yang sesuai dengan standar menurut Badan Standar Akuntansi Internasional. Bagaimana pengembalian Hong Kong dapat memengaruhi standar akuntansi Cina?
JAWAB :
Pengembalian Hong Kong memengaruhi standar akuntansi Cina dengan cara dapat membantu pemerintah Cina dalam pertumbuhan ekspornya dan memperluas jangkauan sistem akuntansi yang telah dibuat.
7. Ciri-ciri penting peratoran akuntansi dan keuangan manakah yang diperlukan untuk mengembangkan suatu pasar saham yang efisien dengan perdagangan yang wajar? Seberapa besar kemungkinan negara-negara yang disebutkan dalam bab ini akan dapat mengembangkan pasar saham seperti yang disebutkan? Mengapa anda berpendapat demikian?
JAWAB :
Ciri-ciri penting pelaporan akuntansi dan keuangan yang diperlukan untuk mengembangakan pasar saham yang efisien dengan perdagangan yang wajar:
• Understandability atau mudah dimengerti
• Reliability atau keandalan
• Comparability atau bersifat omparatif
• Relevance atau relevansi
• True and Fair View/Fair Presentation atau Benar dan Dinilai Dengan Adil / Presentasi yang Adil
Kemungkinan bagi negara Cina, Republik Ceko, Taiwan, dan Meksiko untuk mengembangkan pasar saham seperti ini terbuka sebesar-besarnya. Karena keempat negara memiliki potensi yang cukup baik untuk memenuhi standar-standar yang dibutuhkan.
8. Apakah peranan aturan hukum terhadap praktek akuntansi Keuangan dalam masing-masing empat negara yang dibahas di bab ini?
JAWAB :
Peranan aturan hukum terhadap praktik akuntansi keuangan dalam masing-masing negara.
• Republik Ceko: hukum komersial peranannya mencakup ketentuan terhadap laporan keuangan tahunan, pajak penghasilan, audit dan rapat pemegang saham, serta secara khusus menegaskan menggunakan daftar akun yang digunakan untuk pembuatan catatan dan penyusunan laporan keuangan.
• Cina: hukum tersebut menjelaskan prinsip-prinsip umum akuntansi dan mendefinisikan peranan pemerintah & masalah-masalah yang memerlukan prosedur akuntansi.
• Taiwan: mengatur catatan akuntansi dan laporan keuangan di Taiwan serta menetapkan catatan akuntansi harus disimpan, dan mengatur bentuk provisi dasar laporan keuangan, catatan, dan pengungkapan lainnya.
• Meksiko: berisi ketentuan-ketentuan mengenai pembuatan ringkasan catatan akuntansi tertentu dan penyusunan laporan keuangan.
9. Republik Ceko mngembangkan sebuah ketentuan akuntansi yang konsisten dengan ketentuan uni eropa. Bukti apakah yang dapat ditunjukkan bahwa ketentuan akuntansi Ceko telah sama dengan ketentuan-ketentuan Uni Eropa ? (Petunjuk : Anda dapat mengacu pada pembahasan mengenai Uni Eropa pada BAB 8).
JAWAB :
Bukti bahwa akuntansi Republik Ceko sama dengan Uni Eropa adalah bahwa akuntansi di Republik Ceko telah berubah arah selama beberapa kali pada abad ke-20 yang mencerminkan sejarah politiknya. Hingga akhir Perang Dunia II, praktek dan prinsip akuntansi mencerminkan praktek dan prinsip akuntansi yang dianut Negara-negara Eropa yang berbahasa Jerman. Kemudian, praktik akuntansi didasarkan pada model Soviet dimana daftar akun seragam, metode akuntansi detail, dan laporan keuangan seragam yang wajib dibuat oleh seluruh perusahaan. Setelah tahun 1989, Ceko bergerak dengan cepat menuju perekonomian berorientasi pasar.
Akuntansi di Ceko dipengaruhi oleh Hukum Komersial, Undang-undang Akuntansi, dan keputusan Kementrian Keuangan. Bursa efek memiliki pengaruh yang kecil dan meskipun Hukum Komersial berasal dari Jerman, peraturan pajak tidak berpengaruh secara langsung. Penyajian benar dan wajar yang diatur dalam Undang-undang Akuntansi dan diambil dari Direktif UE diinterpretasikan dengan maksud bahwa akun pajak dan akun keuangan diperlakukan secara beda. Undang-undang auditor disahkan pada tahun 1998. Suatu audit atas laporan keuangan diwajibkan untuk seluruh perusahaan perseroan dan perusahaan dengan kewajiban terbatas yang besar.
10. Tujuan Cina adalah untuk mengembangkan standar akuntansi yang diharmonisasikan dengan praktek internasional. Contoh apakah yang nunjukkan bahwa standar akuntansi Cina telah konsisten dengan praktek ‘Kelas dunia’ ?
JAWAB :

Contoh yang menunjukkan bahwa standar akuntansi cina konsisten dengan praktik kelas dunia adalah dibentuknya Standar Akuntansi untuk Perusahaan Bisnis (Accounting Standards for Business Enterprises – ASBE) oleh Kementrian Keuangan pada tahun 1992 untuk mengharmonisasikan praktik domestik dan mengharmonisasikan praktik di Cina dengan praktik Internasional.
11. Bukti Apakah yang menunjukkan bahwa praktek akuntansi di Taiwan juga sama dengan yang dapat ditemukan di Amerika Serikat?
JAWAB :
Bukti bahwa praktik akuntansi di Taiwan juga sama dengan di Amerika Serikat adalah bahwa Komite Standar Auditing di Taiwan mengeluarkan standar auditing dengan menggunakan prosedur yang sama dengan FASC (Financial Accounting Standards Committee) dari Lembaga Pengembangan dan Penelitian Akuntansi (Accounting Research and Development Foundation – ARDF), yang dibentuk menurut Lembaga Akuntansi Keuangan di Amerika Serikat. Standar akuntansi dan auditing didasarkan pada ketentuan nasional dengan referansi terhadap GAAP Amerika Serikat dan IAS/IFRS.
12. Perusahaan-perusahaan Meksiko yang mencatatkan saham pada bursa efek New York diharuskan oleh Komisi Pasar Modal AS untuk melakukan rekonsiliasi laba bersih dan ekuitas pemegang saham dari yang berdasarkan GAAP Meksiko menjadi berdasarkan GAAP AS. Pos rekonsiliasi apakah yang akan menjadi paling signifikan?
JAWAB :
Pos rekonsiliasi yang paling signifikan adalah Pos Saham yang Digunakan Dalam GAAP & Non-GAAP Terdilusi-Laba Bersih per Saham Perhitungan.

OJK: Adopsi Standar Akuntansi Internasional Kelar Tahun Ini


Undang-Undang nomor 5 Tahun 2011 tentang Akuntan Publik, yang memberikan legal frameworkpengaturan profesi Akuntan Publik di Indonesia. OJK sangat memerlukan Akuntan Publik yang handal dan terpercaya. Angga Bratadharma
Jakarta–Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menilai ada nilai tambah dari proses transformasi standar dan regulasi pelaporan keuangan di Indonesia, yakni konvergensi standar akuntansi Indonesia ke International Financial Reporting Standards (IFRS), yang dimulai sejak 2008 dan telah dicapai pada 2012.
Ketua Dewan Komisioner OJK Muliaman D. Hadad mengatakan, terdapat sejumlah agenda terkait dengan proses standar transformasi standar dan regulasi pelaporan keuangan. Pertama, adalah program konvergensi standar akuntansi Indonesia ke International Financial Reporting Standards (IFRS), yang dimulai sejak 2008 dan telah dicapai pada 2012.
Kedua, disahkannya Undang-Undang nomor 5 Tahun 2011 tentang Akuntan Publik, yang memberikan legal framework pengaturan profesi Akuntan Publik di Indonesia.
“OJK sangat memerlukan Akuntan Publik yang handal dan terpercaya yang akan menjadi landasan utama bagi industri jasa keuangan,” kata Muliaman, di Jakarta, Rabu, 6 Maret 2013.
Ketiga, transformasi standar auditing dengan mengadopsi International Standard on Auditing (ISA), yang diharapkan selesai pada  2013.
“OJK mengucapkan selamat kepada Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI) dan IAI yang telah mampu membawa bangsa Indonesia pada tataran baru teknologi audit laporan keuangan dengan mengadopsi ISA, sehingga laporan audit Indonesia diterima global”, jelas  Muliaman.
Menurutnya, hal ini diperlukan OJK untuk dual listing dalam berbagai konsorsium keuangan global. Apalagi semua menyadari bahwa proses transformasi standar dan regulasi pelaporan keuangan memiliki banyak kesempatan, di antaranya, pertama, dengan mengadopsi IFRS perusahaan dapat mengurangi atau bahkan mengeliminasi kebutuhan untuk melakukan rekonsiliasi antar- subsidiaries karena perusahaan, across borders, mutiple listing telah menggunakan standar pelaporan yang sama.
Kedua, saat ini, terdapat lebih dari 12.000 perusahaan publik di lebih 100 negara yang mengadopsi IFRS, termasuk perusahaan terdaftar di pasar modal Uni Eropa. Penggunaan bahasa pelaporan keuangan yang “sama” (common language) tentunya akan memudahkan investor untuk membaca dan memahami laporan keuangan tersebut yang pada akhirnya diharapkan mampu meningkatkan kepercayaan investor pada industri jasa keuangan Indonesia.
“Selain itu, penggunaan bahasa yang sama akan memudahkan pemahaman proses audit, mulai dari identifikasi risiko sampai dengan kesimpulan pada suatu proses konsolidasi”, kata Muliaman
Ketiga, kesempatan untuk mengembangkan skala ekonomi juga dapat dinikmati oleh Akuntan Profesional, karena perusahaan yang akan mengadopsi dan menerapkan IFRS tentunya membutuhkan bantuan yang signifikan dari para profesional yang terlatih dan berpengalaman, baik melalui konsultansi maupun pelatihan.

Opini : mengadopsi standar akuntansi memberikan kemudahan untuk meninterpretasikan laporan keuangan yang anda di Indonesia selain kebutuhan akan standar yang mengatur tentang perlakuan akuntansi, serta agar laporan keuangan mencerminkan nilai wajar perusahaan dan laporan keuangan mempunyai daya banding yang tinggi.

Google.com

Peralihan Kiblat Akuntansi Terkendala Aturan


JAKARTA, KOMPAS.com - Rencana Indonesia untuk beralih kiblat akuntansi pelaporan keuangan ke Standar Pelaporan Keuangan Internasional atau IFRS yang dikembangkan Inggris masih terkendala aturan. Lembaga-lembaga keuangan masih belum tuntas membuat aturan baru yang memungkinkan adanya penyesuaian pada sistem akuntansi baru itu.
"Terkait konvergensi IFRS apakah aturan sudah tersedia? Sebab, ketika ada perubahan semua otoritas lembaga keuangan termasuk Bapepam-LK, Bank Indonesia, dan Direktorat Jenderal Pajak harus membuat aturan penyesuaian baru. Itu perlu agar tidak membuat bingung pelaku pasar modal," ujar Ketua Badan Pengawas Pasar Modal Lembaga Keuangan, Nurhaida di Jakarta, Kamis (16/6/2011) usai berbicara Seminar Tantangan Pasar Modal Indonesia Dalam Menghadapi Integrasi Pasar Modal ASEAN Melalui Keterbukaan Informasi dan Penetapan IFRS.
Setelah berkiblat ke Belanda, belakangan Indonesia menggunakan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) yang disusun oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAI). Mula-mula PSAK IAI berkiblat ke Amerika Serikat dan nanti mulai tahun 2012 beralih ke IFRS.
Menurut Nurhaida, persiapan peralihan dari PSAK berbasis IFRS menjadi IFRS penuh akan dilakukan pada 2011. Adapun implementasi IFRS secara penuh harus dimulai pada 1 Januari 2012. Saat ini, peralihan itu sudah mencapai 95 persen. "Lembaga Keuangan harus menyusun PSAK dan direvisi dengan IFRS. Nanti, perbedaan antara PSAK berbasis IFRS dengan IFRS penuh akan semakin minim. Seberapa baik standar itu diterapkan dengan pemangku kepentingan," ujarnya.
Nurhaida mengatakan, ada banyak tantangan yang bisa menghambat konvergensi itu. Pertama, kurangnya kepedulian pemangku kepentingan bahwa IFRS itu memang bermanfaat. Setiap pelaku usaha harus berubah dari cara pandang rule based menjadi principle based. Itu memungkinkan jika sumber daya manusia di berbagai otoritas keuangan memiliki kemampuan teknis.
"Kami lihat ada upaya intensif agar ada proses konvergensi ke IFRS. IAI telah bekerjasama dengan pemerintah, dan saat ini sudah mencapai 95 persen. Tahun 2012 harus sudah full konvergensi. Itu akan dipercepat dengan adanya gugus tugas yang beranggotakan Bapepam-LK, Ditjen Pajak, Badan Kebijakan Fiskal, Bursa Efek Indonesia, dan Bank Indonesia. Ini adalah forum diskusi yang akan menggali dampak konvergensi di masing-masing konstitusi," ujarnya.
Konvergensi akuntansi Indonesia ke IFRS perlu didukung karena dengan demikian, Indonesia mendapatkan pengakuan maksimal dari komunitas internasional yang sudah lama menganut standar ini. Jika standar itu diterapkan Indonesia akan mendapatkan peningkatan posisi sebagai negara yang bisa dipercaya di dunia dengan tata kelola dan pertanggungjawaban kepada rakyat dengan lebih baik dan konsisten, tentu itu perlu dilakukan.
Selain IFRS, kutub standar akuntansi yang berlaku di dunia saat ini adalah United States General Accepted Accounting Principles (US GAAP). Negara-negara yang tergabung di Uni Eropa, termasuk Inggris, menggunakan International Accounting Standard (IAS) dan International Accounting Standard Board (IASB).

Opini : kiblat peralihan akuntansi sebaiknya harus dipikirkan secara baik-baik , karena banyak tantangan-tantangan yang dapat menghambat peralihan tersebut . dan peralihan tersebut menjadi pertanggung jawaban kepada rakyat supaya akuntansi bisa lebih baik

Google.com
kompas.com

Jumat, 15 Maret 2013

Bank Dunia : Kerangka Audit dan Akuntansi Indonesia Meningkat


JAKARTA, KOMPAS.com
            Dalam Laporan Bank Dunia disebutkan, kerangka akuntansi dan audit Indonesia telah meningkat secara signifikan dalam lima tahun terakhir. Ditetapkannya, Undang-undang Akuntansi Publik pada tahun ini turut berperan dalam peningkatan itu. Demikian ini Laporan Ketaatan Kode dan Standar yang diluncurkan hari ini, Senin (14/11/2011), dan disampaikan oleh Regional Manager, Financial Management. Kawasan Asia Timur dan Pasifik Bank Dunia Samia Msadek, di Jakarta.
Menurut laporan tersebut, stamdar akuntani nasional yang jumlahnya kian besar telah selaras dengan standar-standar pelaporan keuangan internasional. Sekalipun demikian, tetap ada sejumlah rekomendasi yang disarankan lembaga ini untuk meningkatkan infrastruktur audit dan akuntansi. Beberapa rekomendasi yakni pembaruan kerangka kebijakan penyelarasan sepenuhnya dengan standar audit dan akuntansi internasional, hingga membangun kepastian Ikatan Akuntansi Indonesia dan Institut Akuntan Publik Indonesia,
“Rekomendasi-rekomendasi tersebut dapat digunakan untuk menyiapkan suatu rencana aksi negara yang komprehensif yang bertujuan makin memperkuat kerangka kelembagaan audit dan akuntansi” ujar Samia.
Sekalipun begitu, Lanjut dia, pengembangan berikutnya jangan sampai mengganggu kemajuan yang telah dicapai oleh kerangka yang telah ada.
Samia pun menambahkan, dalam penerapan rekomendasi tersebut sebaiknya ada kolaborasi diantara badan-badan pengatur sektor keuangan profesi akuntansi, dan mitra-mitra pembangunan internasional.
Menurut Bank Dunia semakin selarasnya standar audit dan pelaporan financial Indonesia dengan standar internasional akan membantu investor asing dalam memperoleh laporan keuangan yang kokoh dari perusahaan Indonesia. Dengan begitu iklim investasi di Indonesia akan meningkat.

OPINI :
Dalam standar akuntansi nasional seharusnya ada 3 hal penting yang harus dilakukan agar lebih meningkatkan laju pertumbuhan ekonomi yaitu: pendidikan akuntansi, tingkat kemampuan akuntan di Indonesia, dan juga pengawasan nya.
Dengan selarasnya standar-standar audit dan pelaporan finansial di Indonesia dengan internasional, maka para investor asing dapat membandingkan kinerja keuangan antara perusaan di Indonesia dengan yang lainnya. Sehingga, pada akhirnya standar akuntansi ini bisa mendorng peningkatan iklim investasi di Indonesia. Dan seharusnya perusahaan lebih memahami apa arti dari akuntansi internasional .

Sumber : kompas.com
              suara pembaruan.com